[menuju akhir]
Laporan Akhir 2 (Percobaan 2)




2. Alat dan Bahan [kembali]
  1. VSource
    2. Vsine
    3. IC 1458
    4. Resistor
    5. Oscilloscope
    6. Voltmeter

       

3. Rangkaian Simulasi [kembali]

1. Sumber DC


2. Sumber AC

 

4. Prinsip Kerja Rangkaian [kembali]
   Rangkaian non inverting ini merupakan rangkaian penguat dimana polaritas antara tegangan input dan tegangan output sama. Pada rangkaian non inverting ini tegangan input sebesar V masuk melalui kaki non inverting op-amp atau kaki positif op-amp.
    Sesuai dengan karakteristik tersebut maka berarti tegangan antara kaki positif sama dengan kaki negatif op-amp yaitu juga sebesar V. Kemudian sesuai dengan karakteristik kedua berarti tegangan pada kaki-kaki op-amp adalah 0. Karena impedansi input op amp yang sangat besar maka arus akan mengalir menuju Rin dan Rf. Berarti terbentuk rangkaian open loop. Dengan menerapkan kaidah node atau KCL, maka dengan tegangan tegangan pada V- op amp yang juga tegangan pada simpul antara Rf dan Rin, maka akan diperoleh nilai penguatannya yaitu sebesar (Rf/Ri) + 1.
    Pada rangkaian ini sumber Vsine untuk AC dan Vsource untuk DC dihubungkan ke kaki pin (-) pada op-amp lalu pada pin ini juga ada R1 yang berguna untuk besarnya penguatan. Pada kaki pin (+) langsung dihubungkan ke ground dan pada output dari op-amp diberi feedback menuju ke kaki pin (-) dengan Rf yang dapat diatur sesuai penguatan yang diinginkan. Lalu Vout dapat diukur menggunakan Voltmeter. 


5. Video Pratikum [kembali].





6. Analisa [kembali]

1.   1. Jelaskan prinsip kerja dari rangkaian non inverting!

Jawab :

Rangkaian non inverting ini merupakan rangkaian penguat dimana polaritas antara tegangan input dan tegangan output sama. Pada rangkaian non inverting ini tegangan input sebesar V masuk melalui kaki non inverting op-amp atau kaki positif op-amp. Pada rangkaian ini dapat kita menerapkan dua karakteristik op-amp ideal yaitu:

a.      Perbedaan tegangan antara kedua masukan Op-Amp adalah nol (V+ - V- = 0 atau V+ = V-), hal ini bertujuan menghindari adanya tegangan offset. Aturan pertama ini sering disebut dengan virtual ground.

b.      Arus yang mengalir pada kedua masukan Op-Amp adalah nol (I+ = I- = 0), hal ini dikarenakan impedansi input pada Op-Amp sangat besar ( Zin = ∞). Dengan memahami kedua aturan tersebut, analisis dari rangkaian Op-Amp akan menjadi lebih mudah.

Sesuai dengan karakteristik tersebut maka berarti tegangan antara kaki positif sama dengan kaki negatif op-amp yaitu juga sebesar V. Kemudian sesuai dengan karakteristik kedua berarti tegangan pada kaki-kaki op-amp adalah 0. Karena impedansi input op amp yang sangat besar maka arus akan mengalir menuju Rin dan Rf. Berarti terbentuk rangkaian open loop. Dengan menerapkan kaidah node atau KCL, maka dengan tegangan tegangan pada V- op amp yang juga tegangan pada simpul antara Rf dan Rin, maka akan diperoleh nilai penguatannya yaitu sebesar (Rf/Ri) + 1.

2. Apa pengaruh Vin dan Vout pada rangkaian non-inverting!

Jawab :

Sesuai dengan rumus pada rangkaian non inverting:
Berdasarkan rumus tersebut dapat kita lihat bahwa antara tegangan input dan tegangan output berbanding lurus dengan polaritas yang sama. Artinya semakin besar tegangan input maka tegangan output yang dihasilkan juga akan semakin besar. Dimana besarnya Vout yang terjadi yaitu 


kali dari Vin. Hal ini terbukti pada percobaan yang dilakukan.

3. Jelaskan pengaruh +Vsaturasi dan –Vsaturasi pada tegangan output yang dihasilkan

Jawab :

Nilai dari Vsaturasi ini memberikan batasan maksimum bagi output yang dihasilkan. Sehingga ketika nilai ouput yang dihasilkan melebihi dari nilai V saturasi maka tegangan input akan dipotong nilainya sesuai batasan maksimal yang telah ditentukan.  Yang artinya besarnya penguatan yang terjadi tidaklah secara maksimal sesuai dengan Rin dan Rf yang digunakan. Begitupun ketika kita berikan perubahan pada tegangan input ataupun Rin dan Rf, maka jika outputnya melebihi dari Vsaturasi maka outputnya akan terpotong.

 

4. Bagaimana turunan rumus dari rangkaian non inverting!

Jawab :

Masih menerapkan karakteristik op-amp ideal.
Dengan menerapkan hukum Kirchoff arus pada titik cabang A dan asumsi I+ = I- = 0, sehingga
Dengan menerapkan analisis noda atau teori tegangan titik sampul, maka:
Karena tegangan pada rangkaian non inverting masuk melalui kaki non-inveting op-amp dan sesuai karakteristik op-amp ideal dimana beda tegangan antara kedua kaki input op-amp adalah 0, yang artinya tegangan antara kedua kaki input op amp adalah sama. Karena V+ atau V non inverting adalah Vin, maka tegangan pada kaki inverting atau V- = VA atau dapat dituliskan VA = Vin
5. Jelaskan pengaruh rangkaian feedback pada rangkaian non inverting
Jawab:
Rangkaian feedback pada non inverting dicapai dengan menerapkan sebagian kecil dari sinyal tegangan output pada Vout kembali ke non-inverting ( + ) terminal input melalui resistor umpan balik, RF. Jika tegangan input Vin positif, Op-amp menguatkan sinyal positif ini dan hasilnya menjadi lebih positif. Beberapa tegangan output ini dikembalikan ke input oleh jaringan umpan balik.
Dengan demikian tegangan input menjadi lebih positif, menyebabkan tegangan output yang lebih besar dan seterusnya. Akhirnya output menjadi jenuh pada rel supply positif. Demikian juga, jika tegangan input Vin negatif, kebalikannya terjadi dan Op-amp jenuh pada rel supply negatifnya.

Jadi rangkaian feed berfungsi sebagai penguat sinyal pada op-amp, dimana antara input dan output nya sefasa. Dengan rumus:


7. Link Download [kembali]
    Video                         di sini
    Ragkaian simulasi     di sini
    HTML                       di sini









Tidak ada komentar:

Posting Komentar