Laporan Akhir 3 (Percobaan 4)
Apabila kedua input Set dan Reset berogika "1", ketika input J dan K diubah-ubah menjadi "0" dan "1" atau "1" dan "0", dan atau "0" dan "0", input clock akan diabaikan. Tapi, apabila seluruh input berlogika "1", maka akan terjadi kondisi toggle pada output Q dan Q Not. Kondisi ini dipengaruhi oleh denyutan pada clock, yaitu tiap clock dalam keadaan fall (logika "1" ke logika "0") akan terjadi toggle.
Semetara itu pada komponen D flip-flop, ketika pin Set berogika "0" dan pin Reset berlogika "1", maka output Q dan Q Not-nya akan berlogika "1" dan "0". Kondisi ini disebut dengan mode operasi Reset. Sebaliknya, saat pin Set berlogika "0" dan pin Reset berlogika "1", maka output Q dan Q Not-nya akan berlogika "1" dan "0". Kondisi ini disebut dengan mode operasi Set. Sedangkan, apabila kedua input Set dan Reset berlogika "0", maka disebut juga dengan mode terlarang dimana kedua outputnya berlogika "1". Ketiga kondisi tersebut akan mengabaikan input D dan clock.
Apabila kedua input Set dan Reset berogika "1", ketika input D diubah menjadi berlogika "1", maka output Q dan Q Not-nya akan berlogika "1" dan "0". Ketika input D berlogika "0", maka akan menjadi sebaliknya. Kedua kondisi ini akan mengabaikan input clock saat clock dalam keadaan Rise. Apabila input clock dalam keadaan Fall, input D akan diabaikan dan output Q dan Q Not-nya akan tetap seperti keadaan sebelumnya.
Toggle berarti beralih, dimana kondisi output Q dan Q not berlogika
1 dan 0 secara bergantian, pada saat clock dalam kondisi rise, yaitu clock
berubah dari logika 1 ke logika 0 untuk clock aktif tinggi, serta input T
berlogika 1. Kondisi toggle ini dapat dilihat dari LED yang menyala secara
bergantian. Togel dapat di artikan sebagai output yang berubah terhadap input yang
bergerak dari 1 ke 0, bila tidak ada tanda seperti itu maka dapat di artikan
output berubah terhadap input bergerak dari 0 ke 1.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar